deskripsi

Selamat Datang di Coretanku. Blog berisi coretan-coretan dari opini penulis yang dimaksudkan bukan untuk mendekte ataupun mendoktrin para pembaca, blog ini hanya bertujuan sebagai sarana rekreasi pemikiran opini penulis. Selamat menikmati, dan sampai berkunjung lagi

Minggu, 26 Juni 2011

Ayah

Ayah… bagaimana aku harus menjelaskan kepada mereka? Kepada manusia yang bertanya tentang satu kata sederhana, yaitu ‘Ayah’. Bagaimana aku mampu menjelaskan betapa luar biasanya engkau jika ribuan bintang dilangit saja tak mampu memujimu hingga redupnya. Jika manusia suci bernama Ibu saja menghormatimu dan manyanjungmu dalam setiap tindakannya. Maka sebenarnya tiada kata lagi yang mampu menyanjungmu. Tapi kali ini Ayah.. izinkan anakmu menghujahmu dengan kata sederhana dari setiap kebodohannya.
Ayah.. engkaulah Dewa yang nyata di Bumi. Engkau ciptakan kehidupan dengan keringatmu, engkau berikan kebahagiaan dengan peluhmu, engkau berikan kasih sayangmu dengan kegigihanmu. Maka jika Ada makhluk ciptaan Tuhan yang paling perkasa itu adalah engkau. Jika ada makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna tiada lain itu juga engkau. Terkadang engkau menjadi seorang iblis demi keluargamu, tapi tak menyesatkan, engkau coba ciptakan seorang malaikat dari keiblisanmu. Tak pernah engkau seasatkan keluargamu meski engkau sesat. Dan engkau relakan potongan-potongan tubuhmu sebagai alas kaki keluargamu menjajaki neraka Tuhan. Namun terkadang engkau menjadi malaikat, engkau siapkan bahumu sebagai sandaran keluargamu, engkau siapkan tanganmu untuk menuntun kelurgamu menuju surga-Nya. Engkau jadi kitab, engakau menjadi Nabi sekaligus Rasul untuk keluargamu. Tapi Ayah.. apapun engkau.. lihatlah… semesta mengakui kehebatanmu, bumantara beku terhadap hujahmu.
Ayah… apapun pekerjaanmu, lihatlah… engkau tetap pemilik tahta tertinggi singga sana. Engkau manusia setengah dewa, atau mungkin manusia setengah iblis aku tak peduli. Karena engkau Ayah.. engkau adalah Raja terbijak disepanjang zaman, karena posisimu dalam keluarga tak membuatmu angkuh dalam kesombongan, engkau adalah pejuang tergagah disepanjang sejarah, karena kegigihanmu menafkahi keluarga tiada mengenal lelah. Engkau adalah pujangga termasyur di setiap legenda, karena kau ciptakan ribuan frasa tuk kebahagaiaan keluarga. Engkau adalah ilmuan terhebat disepanjang abad, karena engkau ciptakan solusi bijak diantara kemelut debat. Engkau adalah sufi tersuci di alam ini, karena ketulusanmu untuk keluarga melebihi diri sendiri. Engkau adalah kekasih terbaik dalam kisah, karena cintamu pada keluarga yang tak ada batasnya. Maka ayah, professor dari mana lagi yang mampu menampik kehebatanmu? Sungguh Alam pun akan tertunduk malu karenamu.
Ayah…. Engkau rela menjadi iblis untuk keluarga, Apakah karena engkau adalah seseorang yang bodoh? Atau engkau adalah seseorang yang mulia di jagat raya? engkau rela berpeluh kesah, menjadi seorang budak dari keluarganya, apakah ini membuktikan bahwa engkau sesungguhnya adalah manusia tak berguna? Atau engkau adalah manusia suci dengan tujuan mulia? Engkau relakan hidupmu untuk keluarga, engkau persembahkan keringatmu untuk keluarga, engkau serahkan jiwamu untuk keluarga, ini tanda apa ayah, katakanlah pada anakmu yang bodoh ini, apakah ini membuktikan engkau sesungguhnya hanya manusia lugu saja? Atau engkau adalah manusia yang luar biasa? Wahai anak manusia… bantu aku menjelaskannya..!! bantu aku menjawab pertanyaan sederhana dari satu kata, yaitu ‘Ayah’
love You Ayah….!!!

Senin, 23 Mei 2011

dengkingan anak jalanan

Bumi kecoklatan adalah ibuku, yang setia menimang dan memangkuku dikala lelap melumpuhkanku. Trotoar adalah ayahku, yang setia memberiku makan walau hanya sesuapan. ribuan orang menghujahku dengan ribuan makian dan ribuan orang lainnya memandangku dengan penuh kecurigaan, apakah karena aku adalah anak jalanan yang hidup dengan kekurangan dan tumbuh bersama kucing-kucing liar? Apakah badan yang dekil dan sepotong baju kumal ini adalah ukuran dari kesucian, lalu apakah ada jaminan bahwa kalian lebih suci dari kami? Bukankah Tuhan tak memandang manusia darimana ia tumbuh dan dibesarkan? Dasi panjang bukanlah jaminan kesucian kawan, dan bintang di bahu bukanlah ukuran kemuliaan. Lalu tidak pantaskah kebaikan menempel pada hati yang di bungkus tubuh kumal ini, hingga kalian menghakimi kami dengan setiap kehinaan.
heey para pemimpin dunia, hey para pemilik dunia. Tidakkah kalin izinkan si anak jalanan ini memiliki tempat sepetak saja di duniamu? Tidakkah kalian izinkan kami mencari sesuap nasi dan setetes air di duniamu? Tidak adakah tempat untuk kami hey manusia yang menanggap dirinya suci? Apakah di duniamu tak pernah diajarkan berbagi? Apakah di duniamu hanya ada orang-orang yang wangi?
tak apalah kawan. Jika kalian tak mengizinkan kami makan dari bumimu, langit kan meneteskan ribuan butir air untukku. Walau tak ku dapat senyum manis dari bibirmu, bulan kan tersenyum manis untukku, jika kalian tak ingin memandangku, bintang masih dengan senang hati berkedip kepadaku, Jika kalian memiliki dunia, ingatlah kami memiliki semesta.
wahai Tuhan yang penuh kemuliaan, lihatlah tingkah para manusia yang mengaku dirinya hebat. memang Aku adalah anak jalanan, dan anak jalanan adalah anak yang merdeka, yang tak suka dengan berbagai aturan bahkan tak suka diatur oleh pikiranku sendiri, yaitu cita-cita. Aku adalah anak jalanan yang memikirkan waktu sekarang bukan masa depan dan keserakahan. Detik yang ku injak kini hanya perjuangan saat ini. kami bukan politisi yang mencari kursi tertinggi, kami bukan orang kaya yang merongrong uang Negara, kami juga bukan pejabat yang suka mempermainkan hati rakyat. kami hanya mencari sesuap nasi untuk hidup hari ini, bukan besok atau kemarin kawan, karena kami tak memiliki penyesalan ataupun keserakahan. kami patuhi takdir Tuhan. Apakah manusia harus menjadi tawanan untk dapatkan suatu kehormatan???

Kamis, 19 Mei 2011

IBU

Ibu….. sebenarnya aku tak tau harus mendefinisi kata tersebut dengan definisi apa. Kata ‘IBU’ sungguh kata yang apabila disebut langit akan bergetar dan bumi akan menggigil, sungai akan meluap dan angin akan menggila, matahari akan sembunyi dan bulan akan menundukan diri. Itulah definisi yang mampu aku jawab apabila harus menjawab dengan majas-majas ciptaan manusia, tapi akankah metafora dan hiperbola tersebut sudah mewakili definisi ‘ibu’? saya kira belum sama sekali. Hai anak manusia… jika Tuhan itu ada dua.. maka yang kedua itu pastilah ‘ibu’.
adakah manusia yang mampu menyayangimu melebihi ibumu? Ibu adalah manusia yang tersucikan dengan sendirinya. Ibu adalah manusia yang tak pernah lelah memikul dosa demi anak-anaknya. Ibu adalah tameng terdepan yang akan membunuh setiap umat yang membahayakan anaknya. Lalu masih adakah manusia yang mengasihimu melebihi kasihnya kepadamu? Ibu…. Dialah orang pertama yang akan menjatuhkan air matanya ketika anaknya bersedih. Dialah orang pertama yang akan merasa sakit apabila anaknya terluka. Dan dia pulalah orang pertama yang akan merasa senang apabila anaknya bahagia. Ibu adalah orang pertama yang rela menyerahkan harta, raga dan jiwanya kepada anak-anaknya. Dialah kunci surga bagi yang percaya dengan Tuhan-nya. Bila ibu tersenyum, Surga pun akan membukakan pintunya. Jika ibu berdoa, penghuni langitpun tak kan mampu menolaknya.
harus dengan apakah mengukur kasih sayang seorang ibu wahai kawanku? Apakah sedalam samudra, setinggi lazuardi dan seluas semesta sudah cukup untuk menggambarkannya? Atau itu hanya setetes kasih sayang dari lautan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya?ibu… Ibu tetap menjadi pembantu meski ia seoarang Maha Ratu. Ibu tetap memberi walaupun tak pernah kembali.
lbu adalah wakil Tuhan yang nyata, mungkinkah ibu sebenarnya malaikat? Karena semua kebaikan dan kasih sayangnya? Ataukah ibu adalah iblis suci? Karena penuh dosa demi mensucikan anaknya? Atau hanya manusia utama yang diwariskan kepada tiap-tiap insan yang telah diciptakan? Apapun ia aku tak peduli. Karena ia tetap suci diantara dosa-dosanya. Karena air susunyalah daging kita terbentuk, karena kasihnyalah tulang kita tumbuh, dan karena rasa sayangnyalah jiwa kita tercipta. Dia menghargai anaknya melibihi raja, dia memuji anaknya melebihi surga, dan ia menanjung anaknya melebihi Dewa-nya. Ibu mengasihi anaknya lebih dari raganya dan mencintai anaknya melebihi nyawanya. Lalu apa yang mampu kita berikan kepada ibu? Berfikirlah manusia……!!!

Selasa, 22 Maret 2011

surat untuk kekasih

dear kekasihku...
kasih. hari ini ku tuliskan paduan kalimat yang mencoret-coret hatiku, yang menggetarkan nadiku dan membuat beku lidahku. hari ini ku ingin menyapamu kasih lewat kertas kusam dihadapanku.
apa kabarmu? kuharap engkau masih baik-baik saja dan tak ada kelelahan yang menyelimutimu. lalu sedang apa engkau kasih? apakah engkau masih asyik bermain dengan khayalanmu diantara sulaman mimpimu?
wahai kekasihku, jangan pernah lelah. tunggulah aku bersama kesetiaanmu, nantilah aku bersama kerinduanmu, dan khayalkanlah aku bersama impianmu.
yakinlah kasih, bahwa aku sedang lelah mencarimu, sedang cemas menngharapkanmu.
mungkin engkaupun tau betapa aku mengharapkanmu dan menginginkanmu, walaupun mungkin aku belum pernah bertemu denganmu, belum tau siapa kamu dan bagaimana dirimu. walau tak ku tau dimana dirimu dan sedang apa dirimu tapi inilah kerinduanku. inilah kegilaanku padamu.
janganlah engkau lelah menungguku layaknya aku yang tak lelah mencarimu. walupun tak ku tau bagaimana caraku untuk menemukanmu. apakah engkau akn memakai papan nama didadamu yang engkau tuliskan namakau? atau jika aku bertemu denganmu awan akan berkumpul dan kedasih akn bernyanyi ria diiringi tarian rerantingan?
tapi aku yakin kasih, ada engkau yang menungguku, entahlalah... apakah engkau sdang menunduk teguh dan bersenyum pasti di ujung dunia sana atau engkau adalah orang yang sering menyapaku? yang kuyakini ku akan menemukanmu dan mengakhiri penantianmu.
dan kasih.. telah kusiapkan pundakku sebagai sandaran kerinduanmu, tlah ku siapkan tangan dan jari jemariku untuk menyeka butiran mutiara yang jatuh dari matamu. dan tlah ku siapkan kaki tuk menapak bersamamu mengiring sang waktu.
demikian suratku padamu kasih, salam rinduku untukmu.

Jumat, 11 Maret 2011

surat untuk sahabat

Dear sahabatku. hari ini kutuliskan sebuah surat untukmu. kumpulan kata-kata dari dalamnya kenanganku yang kusulam menjadi kalimat-kalimat yang akan menyapamu dan mengantarkan ingatanmu kepadaku. yang mungkin akan mengajakmu kedalam lorong-lorong kisah masa lalu. masa dimana aku berada diantara waktumu.
mungkin sebagian kita tak bersama. mungkin sebagian dari kita telah hilang dari ingatan. atau mungkin sebagian kita sudah tak mau mengerti keadaan teman. tapi tidak denganku kawan. hari ini kutuliskan surat ini untuk kalian. aku tau mungkin kita semua telah jauh, tapi bukan berarti persahabatan kita runtuh. aku tau mungkin kita semua tak saling menyapa, tapi bukan berarti kita telah lupa. aku juga tau bahwa dulu, mungkin sampai sekarang kita sering tak sekata, tapi bukan berarti kita berbeda. jangan lupakan itu kawan. jika kelak engkau temukan aku, jangan lupa menyapaku. jika kelak engkau mengingatku, jangan lupa berkisah pada anak-cucumu. karena kawan, orang lain boleh bercerita panjang tentang sebuah pertemanan, tapi kita akan bercerita lantang tentang persahabatan. orang lain boleh merasa hebat memiliki sahabat, tapi kita bangga bisa menjadi sebuah keluarga. orang lain boleh senang memiliki kawan, tapi kita bahagia memiliki saudara. karena kita bukan hanya teman kawan. tapi kita adalah sahabat.
nanti kawan. ceritakan pada anak-cucu kalian, bagaimana dulu kita berteman. bagaimana dulu kita saling mengganggu, tapi justru disitulah kita merasa seru. ceritakan itu kawan. bagaimana kadang kita tertawa bahagia dan menagis bersama. sebuah kisah dimana tertawa bahagia yang telah jadi biasa di bumbui dengan sedih, marah, dan tangisan anak manusia. ceritakan ssebuah masa dimana kita selalu bersama. ingatlah kawan cerita kita bukan hanya sebuah dongeng, tapi cerita kita adalah sebuah kisah. cerita kita bukan hanya cerpen, tapi cerita kita adalah novel. cerita kita bukan hanya sebuah legenda tapi cerita kita adalah sejarah. cerita kita bikan cuma fiksi semata karena cerita kita memang fakta adanya. cerita kita bukan berarti sudah tamat, tapi cerita kita akan berlanjut sampai akhir hayat.
kawan harus bagaimana aku mengatakan rindu ini? aku tak tau! tapi aku yakin bahwa kalian juga merasakan hal yang sama sepertiku. hingga jika kita mematung dan membisu. kalian akan tau perasaanku yang telah merindukan kalian. demikian suratku untuk kalian. sampai jumpa kawan. salam terhangat untuk kalian.

Senin, 07 Maret 2011

sandiwara dunia

malam itu aku diam dalam sepi, malam itu  aku hanya berkawan sunyi, malam itu aku beku  dalam dingin, tapi diasana sang malam mengajakku keliling dunia khayal. suatu dunia dimana batas dan hukum manusia tiada lagi bermakna. suatu dunia yang tiada kasat mata dan tak terdeteksi teknologii manusia. sang malam mengajakku berjalan diantara lereng-lereng gunung. disana kutemui suatu rupa pak tua, dia sedang berjalan dengan gontainya. kulihat bagaimana kelelahan menyelimuti raut muka yang telah keriput dimakan usia. sebelum aku berkata sepatah katapun pak tua itu berkata diantara nafas lelahnya. "lihatlah itu. baguskan?" sambil menunjuk kebawah bukit, kearah dimana seluruh kota sedang diwarnai dengan lampu warna-warni begitu indah. aku pun menyahut "iya pak" lalu aku berujar "apa yang anda lakukan di sini pak?" dia tertawa lalu berkata "aku adalah orang tua yang tak meyukai film-film popular dimana bintang-bintang ternama sebagai pemerannya. tapi aku lebih suka menonton disini. sebuah panggung sandiwara yang begitu indahnya" dia tersenyum kecut. akupun kaget dan setengah tak mengerti. akubertanya lagi "maksud bapak?". "maksudku, dunia sekarang telah menjadi panggung sandiwara. dimana pemerannya adalah bintang yang tak tersorot kamera. wahai anak muda, dengarkan aku. disana... di balik gedung termewah di negeri ini. terdapat orang-orang yang sedang sakit karena kekenyangan, karena disanalah kanibal-kanibal bermunculan, disana daging saudara menjadi sntapan. dan disana.. di rumah bordil yang begitu mewah, disana engkau akan temukan mutiara-mutiara air mata sedang berguguran. dan di sana.. dibalik tumpukkan kardus di bawah jembatan, engkau akan temukan seorang yang kaya raya sedang gelisah mencari makan. dan disana diantara jajaran rumah mewah yang tertata rapi layak bianglala, kau akan temukan orang-orang yang sedang kelaparan namun tenang tak berdaya. dan disana.. di tempat-tempat suci manusia. engkau akan temukan beribu  kepala dan raut muka kemunafikkan" dia diam, aku pun diam mencoba mencerna perkataanya. kemudian orang tua itu berdiri dan berkat kepadaku "selamat tinggal anak muda, aku tiada mampu memberi apa-apa.. karena aku hayalah orang miskin yang tak berharta. bahkan sepatah kata nasehatpun tak mampu kuberikan, karena aku bukan orang bijak ataupun ilmuan. tapi untuk itu aku hanya bisa meminta.. jangan biarkan semesta membenci dunia karena manusia. lalu ia jalan tanpa salam. dia diam dan menghilang di kegelapan. akupun mulai berdiri dan kembalai pulang. karena kantuk tlah memanggilku dari kejauhan. begitulah perjalananku bersama malam.

Jumat, 04 Maret 2011

kekasih.

berbicara tentang pacar mungkin telah biasa. tapi bagaimana berbicara tentang kekasih...??? banyak orang yang tau tentang kekasih tapi tidak mengerti tentang sikap mereka. begitu juga aku. tapi untuk itu aku menulis blog ini. hanya ingin tau begaimana kekasih melewati hari-harinya dalam detik di setiap hembusan nafasnya. apakah sang kekasih itu melewati hidup layaknya seorang pacar? mari kita sedikit bercerita di antara bisingnya dunia kemunafikkan yang mengurusi tentang ketidak pastian. yang tiada sadar sebenarnya adalah suatu hal yang menyibukkan kita tanpa ada batasan. lebih tegasnya adalah membuat kita bosan mendengarnya. untuk itu perlu kita berjalan di alam kekasih agar kiita mampu lihat keindahan yang baru. yang mungkin untuk sebagian orang tidak pernah memikirkannya. bahkan sebagian orang mencemohnya. atau sebagian besar orang lagi mengatakan. kekasih adalah kebohongan besar. dan yang laen mengharamkannya. tapi sekali  lagi ini bukanlah sebuh dekte yang mengarahkan anda pada sesuatu yang tidak jelas. ini hanya sebuah sarana refreshing karena kemuakkan kita tentang dunia. kalian boleh setuju atau mencercaku. karena ini hanya sebagian dari opiniku. aku berkisah. aku yakin kekasih pasti berbeda dengan pacar jadi aku juga yakin bahwa keduanya memiiki kegiatan yang berbeda dalam kehidupannya. kekasih berjalan menjajaki waktu dengan cintanya. kekasih menghembus dan menghela nafas karena rasa sayangnya. kekasih mampu kuat karena khayalannya. kekasih selalu memandang dengan kerinduannya. begitulah hari-hari yang dilewati sang kekasih. malam adalah kerinduan dan siang adalah pengkhayalan. pagi adalah penyemagatan dan sore adalah pengharapan.keksih mampu hidup dalam dunia khayalan dan mampu hidup dalam dunia 'badan'. begitulah kekasih. kekasih hanya berkawankan kekasihnya dan yang lainnya adalah musuhnya. kekasih adalah manusia tanpa jiwa. karena jiwanya tlah terbang bersama kekasihnya. kekasih berfikir dengan perasaannya dan merealisasikan dengan pikirannya. kekasih terkadang harus berkawan sepi. terkadang harus berteman sunyi. gurunya adalah malam. dan pembimbingnya adalah siang. ia memakan sisa-sisa kerinduan dan meminum tetes-tetes pengharapan. khayalan adalah dunianya dan mimpi adalah tempat tinggalnya. begitulah. anehkan...??? itulah pemeikiranku tentang kekasih... kalian boleh sependapat. tapi boleh juga berbeda pendapat.

Senin, 28 Februari 2011

percakapan kekasih

mungkin kalian telah  akrab dengan kata pacaran. mungkin sebagian dari kalian adalah orang-orang yang telah memiliki pacar. bahkan sebagian besar dari kalian adalah orang yang pernah memiliki pacar. kalau itu saya tidak meragukan. tapi pernahkah kalian berfikir saya akan menanyakan "apakah kalian punya kekasih?" atau "apakah kalian pernah memiliki kekasih?". bagaimana kalian akan menjawab? atau kalian akan menjawab. "bukankah pacar dan kekasih itu sama?" mungkin untuk sebagian besar dari kita akan menjawab "tidak berbeda". tapi aku akan menjawab bahwa keduanya berbeda. seorang yang memiliki pacar belum tentu memiliki kekasih. alasannya pacar hanyalah orang yang mungkin kita 'miliki' jasadnya tapi belum tentu hatinya.jika kalian mengizinkan aku bercerita akan ku ceritakan sebuah opini tentang kekasih sejauh yang aku tau. mungkin jika seorang pacar kita dapat cari atau peroleh dengan menggunakan hukum kausal (sebab-akibat), contohnya adalah mencintai seseorang karena harta, kekaguman, dan terkadang karena paksaan. tapi seorang kekasih akn mencintai dengan alasan yang tak terdefinisikan. lalu bagaimana dia mampu mencintai? saya akan menjawab bahwa ketika kau tanya seperti itu adalah sama artinya dengan kau tanyakan bagaimana adam diciptakan di dunia dengan tanpa ayah dan ibu. sama juga dengan engkau menanyakan bagaimana mariam dapat mengandung bayi (isa) tanpa seorang ayah. begitulah aku akan menjawab. tidak dapat dipikirkan. karena itu adalah anugrah Tuhan. hehehehe... untuk itu jangan kalian merusak keindahan anugrah Tuhan. jangan karena nafsu dan keserakahan kalian mengatasnamakan cinta yang merupakan anugrah Tuhan yang sakral. akn kuceritakan sesuatu kepada kalian suatu percakapan kekasih. suatu hari aku termenung dalam kesendirianku. aku diam dan membisu.pikiranku berjalan kedunia khayal yang jauh lebih luas dan 'canggih' dibandingkan dunia tempet tubuhku berpijak. disana ku masuki sebuah perkampungan yang kumuh dan jorok. ku dengar sayup-sayup percakapan sepasang kekasih. sang perempuan bertanya kepada sang pria. " walau kita miskin dan tak memiliki sepetak tanah pun di dunia ini, maukah engkau menjadi rajaku wahai kekasihku?" lalu sng pria berkata " tidak, aku tidak mau". sang perempuan bertanya "kenapa?", "karena aku ingin melayanimu sepanjang umurku" tegas sang pria. lalu kulihat bagaimana senyum sepasang kekasih yang mengembang melebihi indahnya mawar yang merekah. ku teruskan perjalananku. di semak hutan khayalan. disana kutemui sepasang kedasih yang sedang bermesraan. tak tau mengapa seolah-olah aku mampu menerjemahkan bahasa keduanya. kedasih betina berkata "maukah engkau menjdai pacarku?" sang kedasih jantan berkata, "alasan apa yang mengharuskanku menjadi pacarmu? tidak!" kulihat sendu dimata sang kedasih betina, lalu ia berkata "kenapa?", sang kedasih jantan berkata "karena aku ingin engkau menjadi kekasihku" dan kulihat disana bagaimana kecerahan bulan mewarnai wajah sepasang kedasih tersebut. lalu aku berjalan kembali dan menuju sebuah ladang bunga. begitu indah, namun aku lihat ada yang lebih indah dari sekedar bunga-bunga tersebut, yaitu sepasang kupu-kupu yang sedang menikmati keindahan. ya... sepasang kekasih dari dua ekor kupu-kupu. sang betina bertanya "apakah engkau mau menjadi suami dan ayah dari anak-anakku?" sang kekasih menjawab "tidak!", ku lihat bagaimana keindahan syap itu harus tertutup dari sebuah aura kesedihan dari raut wajahnya. lalu sang betina bertanya "kenapa?" sang jantan menjawab "karena aku ingin menjadi teman hidupmu dan menjadi sahabat dari anak-anakmu"... hehehehee taukah kalian apa yang ingin kuceritaka kepada kalian? ya.. cinta harus mendengar pendapat dari kekasihnya dan memberi kesempatan terhadap keinginannya. cinta harus saling memberi dan menerima. cinta harus dikembangkan bukan dikurangi. itu sih menurutku... bagaimana dengan pendapat kalian..??? tuliskan pada komentar yang telah tersedia. hehehehehehe... makasih...

Sabtu, 26 Februari 2011

duniaku

aku tak tau ingin menulis apa pada blog ini. aku tak mengerti tentang jajaran aturan dan konsep penulisan. namun aku ingin berkata walau tak bermakna. namun aku ingin bercerita walau tanpa nada. aku ingin menulis walau tidak sitematis. aku ngin berbicara lantang walau terdengar sumbang. inilah aku.
pada penulisan awal ini aku ingin bertanya. bantulah aku jika kalian tau. aku ingin bertanya tentang dunia. aku ingin bertanya tentang semesta. kenapa didunia ini banyak orang tahu, tapi sedikit orang yang mengerti? kenapa di dunia ini banyak orang yang menyapa tapi sedikit orang yang kenal? kenapa di dunia ini banyak teman menunggu tapi sedikit sahabat yang menanti? kenapa di dunia ini banyak orang bebicara tapi sedikit orang berkata-kata? kenapa di dunia ini banyak orang alim tapi sedikit orang yang saleh? kenapa di dunia ini banyak orang yang tidak salah tapi sedikit orang yang benar? apakah ini salah dari sebuah pendidikan? atau salah dari tiap individu masing-masing? atau aku yang salah menilai?

Kamis, 24 Februari 2011