deskripsi

Selamat Datang di Coretanku. Blog berisi coretan-coretan dari opini penulis yang dimaksudkan bukan untuk mendekte ataupun mendoktrin para pembaca, blog ini hanya bertujuan sebagai sarana rekreasi pemikiran opini penulis. Selamat menikmati, dan sampai berkunjung lagi

Jumat, 17 Februari 2012

Cuci Otak Sang Benalu Rakyat


Dengan makin rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap DPR, harusnya mereka menyadari setiap kekurangannya, namun kenyataanya DPR terus saja berbuat ulah sehingga Cuci Otak layaknya adalah langkah yang tepat  untuk merubah pemikiran tiap anggota DPR . untuk menyadarkan bahwa DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat, bukannya Dewan Pemerah Rakyat. Karena rakyat telah merasa gerah dengan ulah pejabat kita yang satu ini. Rakyat merasa bahwa DPR hanya mampu memerah rakyat untuk kepentingan pribadi dan kelompok-kelompok elit trertentu. Dengan kerja yang seperti itu pejabat kita ini lagi-lagi merong-rong rakyat dengan rencananya yang sangat kontrofersial. Yaitu suatu rencana pembangunan gedung yang begitu nyaman untuk bersantai dan bertidur ria. Luar biasa. Layakkah anggota dewan kita yang terhormat ini mendapatkannya?
Bagaiman Dewan kita yang terhormat ini mampu menjadi wakil rakyat dan menampu menampung setiap anspirasi masyarakat, jika mereka saja cenderung memisahkan diri dari rakyatnya. Bagaimana mereka mampu mewakili rakyat yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan dan berbicara tentang rakyatnya jika mereka saja tidak pernah merasakan susahnya hidup dibawah kemiskinan. Harusnya DPR harus merepresentasikan rakyat yang di wakilinya. Karena DPR yang sesungguhnya adalah Dewan Pelayan Rakyat. Lalu sampai kapankah rakyat harus menunggu agar Pejabat kita ini tahu fungsinya dalam suatu Negara?
Bahkan jika ditanyakan pada sebagian besar rakyat Indonesia “apa saja yang dikerjakan DPR dan apa yang telah dihasilkan?” maka jawaban sebagian besar rakyat tersebut adalah tidak ada. Kecuali “menyusahkan”. Dengan kualitas kerja yang sepserti itu DPR belum sadar bahwa keputusan-keputusan dan ulah yang dilakukannya hanyalah menjadi sebuah benalu pada masyarakat. Masyarakat yang tak berdosa bahkan menjadi korban ini harus menanggung kebusukan ulah DPR di mata dunia. Yaitu dengan nama Indonesia.
DPR harusnya memperoleh gaji layaknya masyarakat kebanyakan di Negara kita, yaitu Upah Standar Minimum. Dan bangunanya terbuat dari bambu dan beralskan tikar sederhana. Agar mereka tahu bagaimana perasaan rakyat kebenyakan. Selain itu jika DPR mendapatkan gaji kecil dan tanpa fasilitas mewah apapun maka orang-orangyag berada dalam DPR tersebut adalah orang-orang yang benar-benar berjuang untuk rakyat. Bukjan hanya mengejar gajidan kenyamanan saja.
Sebenarnya tanpa diminta atau dianggarkan dalam APBN, masyarakat akan membangunkan sendiri suatu tempat yang mewah dan megah bagi pejabat kita ini jika saja kinerja mereka memang telah dirasakan dan memuaskan rakyatnya. Tidak perlu merengek seperti anak kecil yang menangis meminta permen. Anehnya lagi Perwakilan Rakyat yang satu ini tetap saja ngotot untuk membangun gedungnya. Adahal rakyat tidak menyetujuinya. Lalu apakah ini layak disebut wakil rayat, ketika rakyat sendiri tidak menyetujuinya? Ini hanya akan membebani rakyat dan akan menurunkan citra DPR serta menurunkan kepercayaan rakyat terhadap aggota DPR itu sendiri.
Masyarakat sudah gelisah dengan berbagi kinerja DPR yang mengecewakan. Bahkan jika hal ini terus berlanjut dan DPR tidak segera menyadari setiap kesalahannya maka tidak menutup kemungkinan masyarakat dapat menganggap bahwa DPR tidak diperlukan lagi dalam system pemerintahan. Tentu saja hal ini harus segera diperbaiki. Seluruh anggota DPR layaknya harus di cuci otak agar meluruskan tujuan utamanya, yaitu memperjuangkan rakyat dan membuat peraturan dan keputusan yang membela rakyat pada umumnya. Karena selama ini banyak penduduk miskin dari masyarakat kita sedang menunggu kinerja DPR yang konkrit untuknya, dan harusnya ini adalah saat dimana DPR harus unjuk gigi dengan pejuangannya untuk rakyatnya. DPR pun harusnya dapat unjuk gigi dengan mempublikasikan setiap program dan kinerjanya untuk masyarakat. Jangan hanya memikirkan kemewahan dan kesenagan sesaat. Namun justru itu yang diperjuangkan DPR, Kegagalan demi kegagalan.
Rakyat sudah lelah menjadi tumpuhan dari benalu DPR. Rakyat telah kenyang dengan bebagai tipuan-tipuan klasik saat kampanye. Rakyat telah bosan melihat ulah DPR yang setiap hari semakin kekanak-kanakan yang berubut sepotong roti kekuasaan di pemerintahan. DPR hanya sebagai kursi lompatan untuk para penguasa. DPR hanya sebagai ajang unjuk perbolehan bagi partai-partai pemenang. Dan DPR hanya sebagai alat untuk para pengusaha serakah.
Lalu kapankah DPR ini benar-benar menjadi wakil rakyat. jika doktrin sebelumnya bukan ditujukan untuk kemakmuran rakyat? lalu sampai kapankah rakyat harus menunggu hingga anggota DPR ini menyadari kesalahanya? Dan sejauh manakah DPR kita initelah bekerja untuk rakyat? dan sampai kapankah DPR dapat terus bertahan jika hal seperti ini terus terjadi? Lalu sampai kapankah DPR menutup mata dan hatinya atas penderitaan rakyat yang diwakilinya? Suatu jawaban yang harus di jawab DPR dan menjadi suatu jawaban yang ditunggu-tunggu oleh rakyat keseluruhan. Namun kalau tidak, adakah cara terbaik selain Cuci Otak untuk DPR kita yang tercinta ini?